YAHYA
AHMADI
P.ADPER
14 A / 14080314042
PEnDaHuLUaN
PENTINGNYA MEMPELAJARI FILSAFATKEILMUAN
Mengapa kita sebagai mahasiswa wajib menempuh mata
kuliah ini dan dituntut untuk sedemikian rupa menjawab segala permasalahan yang
ada melalui pendekatan filsafat keilmuan ini? jawabannya adalah karena ilmu ini
sendiri secara terminologi adalah merupakan sebuah pengetahuan yang mencoba
untuk mencapai kebenaran yang asli. Serta meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Ilmu ini juga menjadi pangkal dari semua
pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui. Itulah yang menjadikan filsafat ilmu ini
menjadi perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat,
perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa
yang penghabisan. Dan juga dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal
sampai pada hakikatnya.
PEMBAHASAN
Menurut Beerling [3] filsafat ilmu adalah
penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk
memperolehnya. Dengan kata lain filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu
penyelidikan lanjutan. Dia merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam
yang bersifat lanjutan atau secondary reflexion.Refleksi sekunder seperti itu
merupakan syarat mutlak untuk menentang bahaya yang menjurus kepada keadaan
cerai berai serta pertumbuhan yang tidak seimbang dari ilmu-ilmu yang
ada.Refelksi sekunder banyak memberi sumbangan dalam usaha memberi tekanan
perhatian pada metodikaserta sistem dan untuk berusaha memperoleh pemahaman
mengenai azas-azas, latar belakang serta hubungan-hubungan yang dipunyai
kegiatan ilmiah. Sumbangan tersebut bisa berbentuk
(1) mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah
kejuruan kepada penyelenggaaraan kegiatan ilmiah ;
(2) menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap
terhadap kegiatan-kegiatan ilmiah. Dalam hal ini mempertanyakan kembali secara
de-jure mengenai landasan-landasan serta azas-azas yang memungkinkan ilmu itu
memberi pembenaran pada dirinya serta apa yang dianggapnya benar.
Berdasarkan pendapat di atas kita memperoleh
gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab
pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis,
epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan
bagian dari epistemologi ( filsafat pengetahuan ) yang secara spesifik mengkaji
hakikat ilmu, seperti :
Ø
Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang
hakiki dari obyek tersebut ? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya
tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? ( Landasan ontologism )
Ø
Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus
diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar ? Apakah kriterianya ? Apa
yang disebut kebenaran itu ? Adakah kriterianya ? Cara / teknik / sarana apa
yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ? ( Landasan
epistemologis )
Ø
Untuk apa
pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penentuan obyek yang
ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik
prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma
moral / profesional ? ( Landasan aksiologis ).
Ø Untuk lebih jelasnya lagi, lihatlah tabel berikut ini :
Ilmu
|
Filsafat
|
1. Segi-segi yang dipelajari dibatasi
agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti
2. Obyek penelitian yang terbatas
3. Tidak menilai obyek dari suatu
sistem nilai tertentu.
4. Bertugas memberikan jawaban
|
1. Mencoba merumuskan pertanyaan atas
jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya
bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan
2. Keseluruhan yang ada
3. Menilai obyek renungan dengan
suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.
4. Bertugas mengintegrasikan
ilmu-ilmu
|
Ø Perberdaan filsafat ilmu dengan sejarah ilmu, psikologi ilmu dan sosiologi
ilmu :
Asfek
Perbedaan
|
Filsafat
Ilmu
|
Sejarah
Ilmu
|
Sosiologi
Ilmu
|
Psikologi
Ilmu
|
Pengertian
|
Ilmu penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan
ilmiah dan cara-cara utnuk memperolehnya
|
Suatu ilmu pengetahuan yg mempelajari sgala
peristiwa yg telah terjadi pd masa lampau dlm kehidupan manusia.
|
Ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dan
kelompok-kelompok. (Roucek
dan Warren ).
|
Decrates Dan wundt : ilmu yang mempelajari tentang kesadaran manusia.
Branca (1964) & Sartain Dkk.
(1967) : ilmu tentang tingkah laku (over behavior &
inc behavior).
|
Ciri – Ciri
|
Empiris
Radikal
Universal
Mengkaji dan manganalisis konsep-konsep, asumsi, dan metode ilmiah
Mengkaji keterkaitan ilmu yg satu dg yang lainnya
|
Objek : peristiwa sejarah yang di ketahui
Metode sejarah
Sifat sistematis
Kausalitas sebagai hukum sejarah
Teori sejarah
Pendekatan ilmiah
Persfektif filsafat.
|
Bersifat empiris, berdasarkan observasi kenyataan
Teoritis, menyusun abstraksi dan hasil-hasil obcervasi
Kumulatif, di bentuk atas dasar teori yg sudah ada
Non-etis, permasalahan yg di bahas bukan-lah dari segi baik dan buruknya
fakta tertentu.
|
Objek material : manusia
Objek formal : jiwa / psikis
Sistematis yg teratur
Mempunyai sejarah / riwayat tertentu
|
Objek Penyelidikan
|
seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana
hubungan kenyataan satu sama lain
|
Terbatas hanya pada : kejadian masa lampau
|
Terbatas hanya pada : tingkah laku manusia
|
Terbatas hanya pada : jiwa manusia
|
Objek Pembahasan
|
menjawab apa ia sebenarnya, dari mana asalnya, dan
hendak ke mana perginya.
|
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa
sebabnya. Misalnya kejadian gunung meletus
|
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa
sebabnya. Misalnya keadaan sosial masyarakat di kota purwakarta
|
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa
sebabnya.
Misalnya keadaan psikologis orang yang di tinggal
mati orang tuanya.
|
KESIMPULAN
Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain seperti
sejarah ilmu, psikologi, sosiologi, dan sebagainya terletak pada masalah yang
hendak dipecahkan dan metode yang akan digunakan.
Tujuan filsafat ilmu adalah :
1. Mendalami unsure-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita
dapat memahami sumber, hakikat dan
tujuan ilmu.
2. Memahami sejarah pertumbuhan,
perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat
gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi
di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang alamia dan
non-alamia.
4. Mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten dalam
mendalami ilmu dan mengembangkanya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan
agama tidak ada pertentangan.
Saran – Saran
Sudah selayaknya kita mengoptimalkan akal ini untuk berfikir, jangan
sampai kita terus memanjakan akal ini dengan berfikir hal – hal yang mudah,
sekali – kali marilah kita belajar Filsafat, agar akal ini mampu berkembang dan
berfikir secara dalam. ingatlah perkataan dari KH. Abdul Rahmat bahwa seorang
pahlawan itu adalah orang yang mampu berfikir secara dalam dan mempunyai
pandangan yang luas.
REFERENSI
SuriaSumantri, Jujun. S. “ Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer ”. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta : 2003
Bakhtiar, Amsal. “ Filsafat Ilmu ”.Jakarta : 2004
Prof. Dr. Ahmad Tafsir. “ Filsafat Ilmu ”.PT. Remaja Rosdakarya.Bandung
: 2009