Terima Kasih telah berkunjung

Jumat, 22 Mei 2015

YAHYA AHMADI
P.ADPER 14 A / 14080314042

PEnDaHuLUaN
PENTINGNYA MEMPELAJARI FILSAFATKEILMUAN

Mengapa kita sebagai mahasiswa wajib menempuh mata kuliah ini dan dituntut untuk sedemikian rupa menjawab segala permasalahan yang ada melalui pendekatan filsafat keilmuan ini? jawabannya adalah karena ilmu ini sendiri secara terminologi adalah merupakan sebuah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai kebenaran yang asli. Serta meliputi kebenaran  yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika (filsafat keindahan).  

Ilmu ini juga menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui. Itulah yang menjadikan filsafat ilmu ini menjadi perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisan. Dan juga dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya.

PEMBAHASAN
Menurut Beerling [3] filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk memperolehnya. Dengan kata lain filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan. Dia merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan atau secondary reflexion.Refleksi sekunder seperti itu merupakan syarat mutlak untuk menentang bahaya yang menjurus kepada keadaan cerai berai serta pertumbuhan yang tidak seimbang dari ilmu-ilmu yang ada.Refelksi sekunder banyak memberi sumbangan dalam usaha memberi tekanan perhatian pada metodikaserta sistem dan untuk berusaha memperoleh pemahaman mengenai azas-azas, latar belakang serta hubungan-hubungan yang dipunyai kegiatan ilmiah. Sumbangan tersebut bisa berbentuk
(1) mengarahkan metode-metode penyelidikan ilmiah kejuruan kepada penyelenggaaraan kegiatan ilmiah ;
(2) menerapkan penyelidikan kefilsafatan terhadap terhadap kegiatan-kegiatan ilmiah. Dalam hal ini mempertanyakan kembali secara de-jure mengenai landasan-landasan serta azas-azas yang memungkinkan ilmu itu memberi pembenaran pada dirinya serta apa yang dianggapnya benar.

Berdasarkan pendapat di atas kita memperoleh gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya. Dengan kata lain filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi ( filsafat pengetahuan ) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu, seperti :
Ø      Obyek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut ? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ? ( Landasan ontologism )
Ø      Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendakan pengetahuan yang benar ? Apakah kriterianya ? Apa yang disebut kebenaran itu ? Adakah kriterianya ? Cara / teknik / sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu ? ( Landasan epistemologis )
Ø       Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan ? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral / profesional ? ( Landasan aksiologis ).

Ø  Untuk lebih jelasnya lagi, lihatlah tabel berikut ini :
Ilmu
Filsafat
1.    Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti

2.    Obyek penelitian yang terbatas

3.    Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu.

4.    Bertugas memberikan jawaban

1.    Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan

2.    Keseluruhan yang ada

3.    Menilai obyek renungan dengan suatu makna, misalkan , religi, kesusilaan, keadilan dsb.


4.    Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu

Ø  Perberdaan filsafat ilmu dengan sejarah ilmu, psikologi ilmu dan sosiologi ilmu :
Asfek
Perbedaan
Filsafat 
Ilmu
Sejarah 
Ilmu
Sosiologi
 Ilmu
Psikologi 
Ilmu
Pengertian
Ilmu penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk memperolehnya
Suatu ilmu pengetahuan yg mempelajari sgala peristiwa yg telah terjadi pd masa lampau dlm kehidupan manusia.
Ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok-kelompok.          (Roucek dan Warren ).
Decrates Dan wundt : ilmu yang mempelajari tentang kesadaran manusia.
Branca (1964) & Sartain Dkk. (1967) : ilmu tentang tingkah laku (over behavior & inc behavior).
Ciri – Ciri
   Empiris
   Radikal
   Universal
   Mengkaji dan manganalisis konsep-konsep, asumsi, dan metode ilmiah
   Mengkaji keterkaitan ilmu yg satu dg yang lainnya
   Objek : peristiwa sejarah yang di ketahui
   Metode sejarah
   Sifat sistematis
   Kausalitas sebagai hukum sejarah
   Teori sejarah
   Pendekatan ilmiah
   Persfektif filsafat.
   Bersifat empiris, berdasarkan observasi kenyataan
   Teoritis, menyusun abstraksi dan hasil-hasil obcervasi
   Kumulatif, di bentuk atas dasar teori yg sudah ada
   Non-etis, permasalahan yg di bahas bukan-lah dari segi baik dan buruknya fakta tertentu.
   Objek material : manusia
   Objek formal : jiwa / psikis
   Sistematis yg teratur
   Mempunyai sejarah / riwayat tertentu
Objek Penyelidikan
seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain
Terbatas hanya pada : kejadian masa lampau
Terbatas hanya pada : tingkah laku manusia
Terbatas hanya pada : jiwa manusia
Objek Pembahasan
menjawab apa ia sebenarnya, dari mana asalnya, dan hendak ke mana perginya.
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya. Misalnya kejadian gunung meletus
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya. Misalnya keadaan sosial masyarakat di kota purwakarta
Hanya menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya.
Misalnya keadaan psikologis orang yang di tinggal mati orang tuanya.

KESIMPULAN
Perbedaan filsafat ilmu dengan filsafat atau ilmu-ilmu lain seperti sejarah ilmu, psikologi, sosiologi, dan sebagainya terletak pada masalah yang hendak dipecahkan dan metode yang akan digunakan.
Tujuan filsafat ilmu adalah :
1. Mendalami unsure-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat   memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
2.  Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara histories.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang alamia dan non-alamia.
4. Mendorong pada calon ilmuan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkanya.
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

 Saran – Saran
Sudah selayaknya kita mengoptimalkan akal ini untuk berfikir, jangan sampai kita terus memanjakan akal ini dengan berfikir hal – hal yang mudah, sekali – kali marilah kita belajar Filsafat, agar akal ini mampu berkembang dan berfikir secara dalam. ingatlah perkataan dari KH. Abdul Rahmat bahwa seorang pahlawan itu adalah orang yang mampu berfikir secara dalam dan mempunyai pandangan yang luas.

REFERENSI
SuriaSumantri, Jujun. S. “ Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer  ”. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta : 2003
Bakhtiar, Amsal. “ Filsafat Ilmu ”.Jakarta : 2004
Prof. Dr. Ahmad Tafsir. “ Filsafat Ilmu ”.PT. Remaja Rosdakarya.Bandung : 2009



Tidak ada komentar:

Posting Komentar