Terima Kasih telah berkunjung

Sabtu, 04 April 2015

MESIN KETIK MANUAL

Mesin ketik manual adalah sebuah mesin yang dijalankan dengan cara manual atau masih dengan cara pengoperasian yang dijalankan tenaga manusia. Dimana mesin tersebut murni tanpa adanya campur tangan tenaga listrik. Namun sesuai perkembangan waktu, mesin tersebut masih dapat bisa menyesuaikan dengan zaman sekarang. Tak hayal beberapa orang masih jatuh hati pada mesin-mesin ini dan masih banyak dibutuhkan oleh sejumlah orang. Berikut kita ulas apa saja macam-macam dari mesin ketik manual beserta penjelasan, komponen, cara kerja, cara pengoperasian dan cara merawatnya.

A.         MESIN KETIK MANUAL




 Mesin metik manual merupakan mesin ketik pencatat data yang bergerak dengan bantuan tangan manusia dan tanpa listrik. Adapun ciri-ciri mesin ketik manual adalah :



1.      Komponennya bersifat mekanis atau hanya bergerak bila dioperasikan.
2.     Digerakkan dengan tenaga tangan manusia.
3.     Gandaran dapat digeser ke kanan dan ke kiri.
4.     Letak pita dapat diatur ke atas, tengah, dan bawah.
5.     Rol pita (spool) dapat menggulung pita ke kanan dan ke kiri.
6.     Ukuran huruf pica dan elite.
7.     Untuk mengganti baris digunakan kait.
8.     Mencetak dengan batang huruf (type block).
9.     Panjang gandaran maksimum 27 inci.

1.  Komponen Mesin Ketik Manual
Pada umumnya, mesin tik manual memiliki tiga komponen utama, masing-masing komponen diterangkan di bawah ini.
1.      Gandaran (carriage) yaitu bagian mesin tik yang berjalan di atas rel dan dapat               digerakkan ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian yang terdapat di dalam gandaran,             meliputi
a.         Tombol penggulung (platen knob) digunakan untuk memutar rol ke depan dan ke               belakang.
b.        Pembebas jarak baris (variable line spacer) digunakan untuk membebaskan kunci            jarak baris.
c.         Pembebas rol (roller release) digunakan untuk membebaskan rol dari gigi jarak              baris.
d.        Pembebas gandaran (carriage release lever) digunakan untuk membebaskan                    gandaran se­ke kiri gandaran dapat digerakkan ke kanan.
e.        Pembebas kertas (paper release lever) digunakan untuk membebaskan kertas                  pada pinggir kiri, meluruskan pemasangan kertas pada pinggir kiri, dan                            melonggarkan kertas agar mudah dicabut.
f.         Lonceng, berfungsi untuk memberi tanda batas ketikan hampir habis.
g.        Pengatur jarak baris (line space regulator) digunakan untuk memberi jarak baris            ketika mengetik.
h.        Papan kertas (paper rest, paper table) digunakan untuk meletakkan kertas pada              saat dipasangkan dan untuk mengetahui lebar kertas.
i.         Penuntun kertas (paper guide) digunakan untuk menentukan tempat pinggiran                  kertas di sebelah kiri.
j.         Rol (cylinder, roler) digunakan untuk menggulung kertas. Di bawah bagian ini                    terdapat rol lebih kecil yang berguna un­tuk memegang kertas pada rol (paper                  holder bail).
k.        Mistar kertas (paper bail) digunakan untuk menjepit kertas pada rol. Pada mistar            kertas terdapat skala penuntun kertas (paper guide scale) yang berfungsi untuk            menen­tukan penempatan kertas.
l.         Pasak garis pinggir, berguna untuk menentukan batas ketikan sebeah kiri dan                  kanan dari kertas yang akan dikerjakan.
m.       Kait (carriage return, line space lever) digunakan untuk menggeser gandaran ke              kanan secara otomatis dan menarik kertas ke atas. Selain itu, bisa juga                          digunakan untuk membuat baris baru.

2.           Papan pemukul.
Setiap mesin ketik memiliki papan pemukul (tuts) yang terdiri dari empat baris. Baris paling atas terdir dari tuts angka dan tanda-tanda ketikan. Tiga baris berikutnya sebagian besar tuts huruf, dan di sebelah kiri dan kanan ketiga deretan tersebut terdapat tuts tanda-tanda baca serta tanda-tanda ketikan lainnya. Selain tuts huruf dan tanda-tanda baca, terdapat pula :
a.    Bila spasi, letaknya paling bawah dari garis tuts huruf-huruf.
b.    Tuts pengundur gandaran.
c.    Pembebas pasak garis pinggir
d.    Tuts pengubah huruf (shift key)
e.    Tuts tabulator
f.    Tuts pembebas tabulator
g.    Tuts kunci tabulator

3. Badan mesin
Badan mesin merupakan bagian mesin ketik yang terdapat alat atau instrumen mesin yang menggerakkan gandaran. Pada bagian ini terdapat juga huruf-huruf. Alat-alat yang terdapat pada badan mesin ketik, yaitu:
a.    Pengatur pita
b.    Pengatur arah pita
c.    Pengatur entakkan

4.Cara Kerja Mesin Ketik Manual
Langkah - langkah pengoperasian mesin ketik manual adalah sebagai berikut :
1.     Menyiapkan mesin ketik meliputi :
a.    Mengatur margin stop kanan dan kiri untuk menentukan luas bidang ketikan.
b.    Mengatur jarak baris/spasi sesuai dengan yang diinginkan, apakah 1,5 atau 2 spasi.
c.    Mengecek pita ketik , apakah masih jelas atau tidak, mengatur ribon indikator                untuk memilih apakah yang di pakai bagian atas / warna merah (untuk pita dua                warna) atau bagian bawah.
2.    Memasukkan kertas ke dalam gulungan kertas
3.    Meluruskan kertas dengan menggunakan paper realese
4.    Menggeser kertas agar mulainya tepat di tempat yang diinginkan, misalnya 4 cm              dari atas kertas.
5.    Memulai pengetikan dengan menghentakkan tombol keyboard satu persatu.

5.Perawatan Mesin Ketik Manual Adalah :
1.     Bersihkan semua kotoran yang melekat pada body dengan menggunakan lap halus.
2.    Bersihkan jari-jari tuts dengan menggunakan sikat halus khusus pembersih mesin ketik.
3.    Periksa semua kunci apakah masih dalam kondisi normal semua.
4.    Bersihkan penggulung kertas dengan membuka tutup silinder.
5.    Apabila di pandang perlu dibersihkan dengan menggunakan minyak mesin ketik.
6.    Periksa pita mmesin ketik apakah masih dalam kondisi baik untuk dipakai.
7.   Apabila menggunakan cairan penghapus atau tipe-x mulailah mengetik apabila cairan  penghapus telah kering.

B.           MESIN JUMLAH MANUAL



Mesin jumlah manual adalah mesin yang memiliki kemampuan untuk menjumlah, mengurangi, dan mengalikan sederhana dengan meggunakan tenaga tangan manusia. Mesin jumlah manual termasuk salah satu jenis mesin hitung karena berupa mesin yang dipergunakan untuk menghitung angka-angka.



Bagian-bagian mesin jumlah tangan :
1.    Engkol
2.    Tombol penggulung kertas
3.    Pita tinta (ribbon)
4.    Pita kertas hitung (tally roll)
5.    Tombol angka-angka.

2.      Ciri-ciri mesin jumlah tangan
Ciri-ciri mesin jumlah tangan berikut ini adalah untuk mesin jumlah tangan merk Olivetti Summa Prima 20, yaitu:
1.      Digerakkan oleh tangan (tenaga manusia) sehingga terdapat engkol.
2.     Cara kerja dan komponen mesinnya mekanik
3.     Perhitungan tercetak pada kertas hitung (printing)
4.     Indikator hanya menunjukkan jumlah digit
5.     Tiap perhitungan dan pencetakan angka-angka berjalan melalui penarikan engkol yang menggerakkan balok-balok angka.

3.      Cara kerja mesin jumlah tangan ini sebagai berikut :
1.      Angka-angka yang dihitung ditekan lewat tuts angka selanjutnya digerakkan oleh engkol.
2.     Tekanan tiap tuts angka dan tarikan engkol akan menggerakkan balok angka kemudian balok angka memukul pita yang bertinta.
3.     Dibawah pita terdapat roll kertas sehingga setiap tuts yang ditekan diikuti denga tarikan engkol menggerakkan balok angka.


C.          MESIN HITUNG MANUAL



     Pengertian Mesin hitung manual merupakan mesin yang dapat menghitung perkalian yang sederhana tetapi cara menghitungnya seperti penjumlahan sehingga untuk mencapai hasilnya relative lama. Mesin penghitung manual digerakkan dengan tangan (tangan manusia) yang dilengkapi dengan engkol mesin hitung manual. 



     Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis yang terdiri dari rangkaian alat yang saling berhubungan dan bergerak sesuai dengan fungsinya masing-masing dan juga tidak mencetak hasil perhitungan juga hasil operasi hitugannya antara lain penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

    Mesin hitung manual yang akan dibahas berikut ini adalah mesin hitung FACIT dengan ciri-ciri sebagai berikut : 
a.    Tenaga penggeraknya adalah tangan (tenaga manusia) sehingga menggunakan engkol ( handel, hand crank).
b.    Cara kerja dengan mekanis.
c.    Komponen mesinnya juga mekanis.     
d.    Perhitungan bilangan-bilangan ditampilkan kepada 3 register ( register I,II, dan   III ).
e.    Termasuk mesim berkunci 10 .
f.    Tidak mencetak hasil perhitungan.
g.    Indikatornya hanya menunjukkan jumlah digit.
h.    Tiap perhitungan dan pencetakann angka-angka berjalan melalui penarikan engkol yang menggerakkan balok-balok angka.  

Selanjutnya akan di bahas tenaga penggerak mesin hitung manual. Menurut tenaga penggeraknya mesin hitung manual yaitu :
a)    Angka-angka yang di hitung di tekan lewat tuts angka dan selanjutnya digerakkan oleh engkol.
b)   Tekanan oleh tuts angka dan tarikan engkol akan menggerakkan balok angka kemudian balok angka memukul pita yang bertinta.
c)    Di bawah pita terdapat roll kertas sehingga setiap tuts yang ditekan diikuti dengan tarikan engkol yang menggerakkan balok angka. 

Menurut penyajiannya, mesin hitung manual dibedakan menjadi dua, antara lain :
·         Mesin hitung pencetak
·         Mesin hitung yang mencetak angka-angkanya pada kertas hitung atau kertas roll
·         Mesin hitung tidak mencetak
·         Mesin hitung yang cara penggunaannya tidak mencetak angka-angka pada kertas hitung.
·         Sedangkan menurut jumlah kuncinya, mesin hitung manual dibedakan pula menjadi dua jenis, yaitu :
·         Mesin hitung berkunci sepuluh, yaitu mesin hitung yang jumlah kuncinya tidak begitu banyak pada papan kunci terutama berisi tuts angka 0 – 9 .
·         Mesin hitung berkunci penuh, yaitu mesin hitung dengan kunci atau tuts pada papan kunci yang jumlahnya banyak sehingga tampak memenuhi papan tuts tersebut. 

a. Komponen Mesin Hitung Manual :    

1.     Engkol ( handel crank ). Berupa engkol yang terletak dibagian samping kanan dengan pegangan yang panjang 3 cm serta pangkal pegangan berkunci
2.    Penghapus register I. Ini terbuat dari logam yang berada dibagian belakang kanan dibawah engkol dan berfungsi untuk menghapuskan angka-angka yang ada pada register I dan cara membersihkannya cukup merekan sampai terasa kebatas bawah dan register I berarti bersih atau netral ( siap untuk menampilkan bilangan baru). 
3.    Tuts tabulator ( kunci tabulator II ). Berupa tuts bertanda (II ) berguna untuk menggeser angka kekiri dengan cara menekan tuts tersebut. 
4.    Tuts tabulator, kunci tabulator ( tab kev ). Dengan berupa tuts yang bertanda(  ) dan berada disebelah kanan tuts angka yang berguna untuk menggeser angka pada register I kekiri penuh dengan cara menekan tuts tersebut. 
5.    Tuts angka, kunci angka ( figure key ). Dengan berupa tuts yang bertanda angka 0 ­ 9 dan dipergunakan untuk menyimpan angka-angka pada register I dengan cara menekan tuts yang dikehendaki. 
6.    Tuts spasi ( spacer, space buttom ). Berupa tuts bertanda (              ) yang berada disebelah kiri dan berfungsi untuk menggeser mundur ke kanan / arah panah angka-angka pada register I yaitu dengan cara menekan tuts tersebut dan tiap kali menekan angka pada register I mundur I digit. 
7.     Tuts mundur ( back space). Berupa tuts bertanda (               ) yang berada disebelah kiri dan berfungsi untuk menggeser mundur kekiri / arah panah angka- angka pada register I yaitu dengan cara menekan tuts tersebut dan tiap kali menekan angka pada register I mundur I digit.
8.    Penghapus register II. Terbuat dari logam yang bertanda ( II )  berfungsi untuk menghapus angka pada register II, dengan cara menekan penuh. Untuk mesin facit CI- 13 penghapus register II, berbeda dibagian samping kanan diatas engkol dan cara menggunakannya cukup dengan menarik habis kearah pangkal engkol. 
9.    Penghapus register III. Ini terbuat dari logam bertanda angka ( III ) yang berfungsi untuk menghapus angka-angka pada register III dengan cara menekan penuh. 
10.  Kunci pemindah. Bentuknya seperti engkol tuts berada disamping sebelah kiri dan berfungsi untuk memindahkan angka pada register III dan register II lalu keregister I.

b.           Proses Penggunaannya :

a.    Tiap-tiap tuts angka yang ditekan akan memutar roda angka (figure wheel) sehingga menunjukkan pada register I .
b.    Pemutaran engkol ke depan akan menggeser dua roda angka lainnya dan menunjukkannya pada register II dan register III sebagai kelipatan penambahannya.
c.    Pemutaran engkol ke belakang akan menggeser dua roda angka lainnya dan menunjukkan pada register II dan register III sebagai kelipatan pengurangan .
d.    Jumlah pemutaran engkol ke depan maupun ke belakang akan menunjukkan jumlah kelipatannya 

        Cara Pemeliharaan
Setiap hari harus selalu dibersihkan dengan kain halus pada seluruh permukaan untuk menghindari karat dan ditempatkan di tempat kering. 

D.         PERFORATOR




Perforator adalah alat untuk melubangi kertas/kartu. Pelubang kertas dapat dibedakan menurut jumlah lubang dan fungsinya menjadi tiga yaitu :


1.     Pelubang kartu dengan satu pelubang dipergunakan untuk melubangi kartu-                      kartu perpustakaan, nama-nama, plastic dll.
2.    Pelubang kertas biasa dengan dua pelubang dipergunakan untuk melubangi kertas            yang akan disimpan dalam snelhechter.
3.    Pelubang kertas panjang dengan empat pelubang dipergunakan untuk melubangi ker        tas yang akan dimasukkan kedalam binders ring.

Ciri-ciri pelubang kertas
1.     Digerakkan dengan tangan
2.    Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis
3.    Membuat lubang bulat dengan garitengah 5 Nm.

Cara kerja pelubang kertas
1.     Mata lubang terbuat dari baja dengan permukaancekung-                                                tajam dihubungkan dengan bagian penekan.
2.    Papan kertas dengan lubang bulat bergaris tebgah sama berposisi lurus dengan ma          ta pelubang.
3.    Kertas diletakkan dipapan kertas bila alat penekan ditekan mata pelubang menembus kertas dengan meninggalkan lubang bulat sebesar mata pelubang dengan garis tengah 5 Nm.



Bagian- bagian perforator :
1.     Alat penekan, yang letaknya dibagian atas dan dilengkapi dengan per.
2.    Mata pelubang, yang terbuat dari besi dengan permukaan cekung tajam  dan     biasanya berwarna putih.
3.    Petunjuk titik tengah,yang berupa :
       Garis yang memanjang yang merupakan tengah tengah mesin
       Lempengan besi yang berbentuk mata panah yang mengarah     kepada kita.
4.    Papan kertas yang dilengkapi dengan lubang lubang.
5.    Alat yang dipergunakan untuk menyimpan sisa kertas lubang.

Cara mempergunakan perforator :
1.     Kertas yang akan diberi lubang maksimum 10 lembar sekaligus. Lembar teratas dilipat sama lebar untuk menetukan titik tengah panjang kertas itu. Lalu bagian tepi kertas diratakan.
  1. Kertas diletakkan di papan kertas dimaskkan lubang penjepit kanan kiri sampai bagian tepi kertas menyentuh batas tepi lubang penjepit.
  2. Penekan ditekan dengan telapak tangan secara wajar sampai itu berlubang.
Cara pemeliharaan perforator:
1.  Selalu dibersihkan dengan kain halus pada seluruh permukaan untuk menghindari karat dan ditempatkan di tempat kering.
2.  Jangan memukulkan telapak tangan pada bagian penekan.
3.  Sisa lubang kertas dibersihkan dari tempatnya sehabis dipergunakan.

E.          NUMERATOR




Numerator merupakan alat untuk membubuhkan nomor pada lembaran dokumen. Menurut bentuk dan ukurannya dibedakan menjadi :
1.      Numerator kecil, adalah numerator yang ukuran angkanya kecil terdiri dari 4-6 digit
2.      Numerator besar, adalah numerator yang ukuran angkanya lebih besar dan terdiri lebih dari 6 digit. 


Bagian-bagian numerator :
Terdiri dari alat pengatur hentakan (action indicator), roda angka, penuntun baris, bantalan tinta, pengumpil penjepit, kunci penyangga, tangkai penekan dan tombol pembersih.

Ciri-ciri numerator :
1)    Digerakkan dengan tangan
2)   Cara kerja dan komponennya mekanis
3)   Terdapat pengatur angka rangkap
4)   Membuat angka secara otomatis dengan cara menekan
5)   Pengaturan angka menggunakan stylus

Cara kerja numerator :
1)   Member tinta pada bantalan huruf
     2)   Mengatur nomor awal
     3)   Mencetak nomor dengan cara menekan tangkai numerator

Cara pemeliharaan :
1)    Selalu dibersihkan dengan kain halus agar tidak mudah berkarat
2)   Menekan tangkai numerator secara wajar pada saat memberi nomor
3)   Jika tidak digunakan disimpan ditempat tertutup dan kering
4)   Angka-angka dibersihkan dengan karosine
5)   Jangan menggunakan stylus logam agar rongga angka tidak mudah aus.

F.            HECHTMACHINE STAPLER





Stapler (Hecht Machine Stapler) merupakan suatu alat yang digunakan untuk membendel/menghimpun lembaran kertas. Biasanya alat ini terdiri dari dua macam yaitu penjepret kertas (stapler) dan pembuka isi stapler. Berdasarkan bentuk dan kemampuannya, penjepret kertas dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.     Penjepret kertas kecil (kemampuan maksimal bisa menjepret kertas 10 lembar)
2.    Penjepret kertas sedang (mampu menjepret kertas 10-20 lembar)
3.    Penjepret kertas besar (mampu menjepret kertas 20-150 lembar)

Ciri-ciri stapler :
1.     Digerakkan dengan tenaga manusia
2.    Cara kerja dan komponennya mekanik
3.    Baru berfungsi apabila diisi dengan staples

Cara kerja :
1.     Pastikan stapler telah terisi dengan staples
2.    Satukan dan rapikan lembaran-lembaran kertas yang ingin dibendel
3.    Tempatkan lembaran-lembaran kertas tadi di mulut stapler
4.    Tekan stapler dengan kemampuan sewajarnya
5.    Lembaran-lembaran kertas sudah menyatu

Cara pemeliharaan :
1.     Selalu dibersihkan dengan kain halus untuk mencegah karat, kalau ada kotoran yang melekat dapat menggunakan bensin, alcohol atau spirtus serta disimpan di tempat yang kering.
2.    Jangan memasukkan isi melebihi kemammpuannya supaya daya lentur per tetap kuat.
3.    Jika terjadi kemacetan di bagian mulut, usahaka tidak memukul-mukulkan stapler.


G.          GUILLOTINE




Pemotong kertas Guillotine adalah Pemotong Kertas yang cara memotongnya di gerakan dari atas ke bawah sehingga kertas tersebut terpotong sesuai ukuran. Kelebihan dari menggunakan Pemotong Kertas jenis Guillotine adalah potongan yang lebih presisi dan kapasitas potongnya bisa mencapai 300 lembar.



Komponen Mesin Pemotong Kertas Guillotine :
1.      Pemutar press, digunakan  untuk menggerakan besi pengepres atau besi penekan kertas.
2.     Pengepres, berfungsi untuk menekan kertas yang akan dipotong agar tidak mudah bergeser.
3.     Pisau pemotong kertas, untuk memotong himpunan kertas yang sudah ditekan oleh besi penekan.
4.     Tangan pisau, yaitu tempat pisau pemotong kertas dipasang.
5.     Lengan besi, digunakan untuk menggerakan pisau  pemotong.

Ciri-Ciri Pemotong Kertas Guillotine :
1.      Digerakkan oleh tangan  dan ada yang dengan.
2.     Cara kerja dan komponen mesinnya mekanis.
3.     Memotong kertas dengan pisau yang ditekan sesuai dengan cara kerja mesin pemotong kertas.
4.     Kertas yang diletakkan dipapan kertas dengan bagian yang akan dipotong diletakkan tepat pada alat pemotong.
5.     Dengan menekan pisau pemotong yang berada diatas kertas secukupnya maka kertas akan terpotong tepat pada pertemuan mata pisau dan alat pemotong.


Proses Penggunaan Mesin Pemotong Kertas Guillotine
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam  penggunaan mesin pemotong :
a.    Susunlah kertas yang akan dipotong dengan rapi
b.    Buka mulut mesin dengan cara memutar alat pemutar press kekanan
c.    Masukkan kertas kemulut mesin.
d.    Tekan kertas  dengan besi penekan dengan cara memutar pemutar besi penekan kiri.
e.    Kertas-kertas sudah terpotong dengan rapi

Cara Pemeliharaan Mesin Pemotong Kertas Guillotine
a.      Seluruh permukaan tiap bagian mesin selalu dibersihkan dengan kain halus supaya tidak kotor dan berkarat dan disimpan ditempat kering.
b.     Bagian per pada ujung pisau sesekali diberi pelumas
c.      Pisau yang tumpul diasah seperti mengasah gunting
d.      Jangan sampai memotong kertas yang ada bendelan berupa kawat jepret

H.         MANUAL STENCIL DUPLICATOR





Mesin stensil adalah mesin penghasil dokumen berbentuk  lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan pembantu “kertas master” yang Cash Register disebut dengan stensil sheet atau sit stensilMesin stensil manual dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo dan sebagainya.

Ciri-ciri mesin stensil manual :
1.     Tenaga pengerakknya menggunakan tenaga manusia
2.    Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis
3.    Tinta yang digunakan adalah tinta stensil warna hitam
4.    Sheet yang digunakan bisa sheet stensil, sheet scanner, atau stensil cutter sebagai sheet master
5.    Ukuran kertas maksimum adalah kertas folio (8,5 x 13 inci atau 21,5 x 33 cm)

Komponen mesin stensil manual :
1.     Silinder tinta (ink cylinder)
a.    Penjepit sheet stensil (stencil fitting bar)
b.    Kain penyaring tinta (ink screen)
c.    Plat baja (steel band)

2.    Kerangka mesin
a.    Pintu tinta (inker door)
b.    Pompa tinta (ink pump)
c.    Alat penghitung (counter)
d.    Pengatur tinta (ink control)
e.    Engkol (handle)
f.    Pengatur posisi cetakan (copy positioning)
g.    Pengungkit pencetak (print lever)
h.    Pengatur pemasukan kertas (feed contril)

3.    Penutup mesin
a.    Papan kertas (feed bord)
b.    Penahan kertas (back guide)
c.    Papan penerima (receiving board)
d.    Penuntun kertas (paper guide)

Cara Pengoperasian Mesin Stensil
1.     Sebelum mengetik pada sit stensil sebaiknya huruf pada tuts dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat kawat halus karena sering kotor terkena endapan beas karbon atau tip-eks.
2.    Sit stensil harus benar-benar rata pada roll mesin tik agar menghasilkan bekas ketikan yang baik di sit stensil.
3.    Pengetikan pada sit stensil sebaiknya tidak perlu tergesa-gesa. Hal ini dikarenakan kesalahan pengetikan memang dapat dibetulkan dengan koreksi, tetapi akan menghasilkan cetakan yang kurang memuaskan.
4.    Di dalam menghentak tuts tidak perlu ekstra kuat, tetapi dengan normal hentakan saja sudah cukup untuk menghasilkan cetakan yang baik
5.    Senantiasa membaca dulu hasil ketikan sebelum kita melepaskannya dari mesin.
6.    Stensil terdiri atas suatu lapisan bahan dengan pelapis yang kedap tinta. Stensil digores, entah dengan mesin tik (tanpa tinta) atau dengan tulisan tangan atau digambari menggunakan pena khusus. Master dapat pula disiapkan dengan proses pengopian pemindahan-panas atau dengan pemotong stensil elektronik.
7.    Tinta ditekan menembus goresan pada stensil ke kertas yang melekat rapat. Mesin putar, kemudian dioperasikan, bisa menggunakan tangan atau listrik.  
  
Cara Perawatan Mesin Stensil
1.     Selalu dibersihkan dari kotoran yang berupa debu, serbuk kertas dan lain-lain.
2.    Diletakkan pada tempat yang  kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.
3.    Rol perataan tinta/cairan (inpression roller) dibersihkan dengan sabun (untuk mesin stensil jangan menggunakan bensin atau minyak tanah).
4.     Kain penyaring (silk screen) dibersihkan dengan bensin. Setelah dibersihkan, pada bagian  yang berputar diberi minyak pelumas 


I. SPIRITUS DUPLICATOR 



Mesin stensil spiritus adalah jenis mesin pengganda proses langsung (direct proses) atau ada juga yang menyebutnya sebagai mesin pengganda cairan (liquide duplicator).


Ciri-ciri mesin spiritus duplicator :
4.    Tenaga penggerakknya menggunakan tenaga manusia (manual).
5.    Komponen dan cara kerja mesin bersifat mekanis.
6.    Menggunakan master paper.
a.     Kertas biasa dengan lapisan bahan pelicin.
b.     Master Sheet, kertas master dengan transfer carbon. Master thermal, kertas master dengan perekam menggunakan thermocopier.
4.    Penggandaan menggunakan kertas folio.
5.    Pencetakan menggunakan cairan pelarut alkohol.

Bagian-bagian mesin stensil spiritus:
1.    Tabung berisi cairan (fluid tank.
2.   Alat penghitung (counter)
3.   Tempat kertas atau papan kertas (feed tray)
4.   Roda penyesuaian kertas (adjustment wheel)
5.   Tombol pengatur pemasukan kertas (feed control button)
6.   Pengatur posisi cetakan (copy positioner)
7.   Tombol pengatur tekanan (preasure control button)
8.   Engkol (handle)
9.   Tutup atas (top cover)
10.      Silinder logam (metal cylinder)
11. Tempat hasil gandaan (receiving tray)

Cara pengoperasian mesin spirit duplicator :
1.      Pasanglah lembaran induk pada silinder mesin spirit duplikator. Rekaman yang            terbalik (negatif) berada di luar.
2.    Angkat tempat cairan dan balikkanlah pada tempatnya.
3.    Putarlah silinder berulang-ulang untuk membasahi master copy-nya.
4.    Masukkanlah kertas pada tempatnya (baki kertas) di bagian belakang.
5.    Buatlah copy percobaan.
6.    Atur letak kertas dengan tepat.
7.    Putarlah sekian kali menurut kebutuhan.
8.    Setelah selesai memutar, lepaskanlah master copynya.
9.    Tutuplah mesin dengan rapi.

          Cara perawatan mesin stensil spiritus (spirit duplicator)
1.     Bersihkan mesin stensil dari kotoran seperti debu, serbuk kertas,dll.
2.    Letakkan mesin pada tempat yang kering dan tidak terkena matahari langsung.
3.    Bersihkan roll perataan tinta dengan menggunakan sabun.
4.    Bersihkan kain penyaring dengan menggunakan bensin.
5.    Beri pelumas pada gerigi yang berputar.




Referensi:
Edwar, Muhammad. 2010. Teknologi Perkantoran. Surabaya: Unesa University Press

Blognda. 2011. Perfora
tor, (online), (http://singitunied.blogspot.com/2011/02/perforator.html, diakses 20 Februari 2015)


Hamdani, Echi. 2013. Mesin Hitung Manual, (online), http://echihamdani11.blogspot.com/2013/02/mesin-hitung-manual.html,  diakses 21  Maret 2015)

Mayugai. 2011. Teknologi Perkantoran, (online),  http://afamayugai.blogspot.com/2011/10/teknologi-perkantoran.html, diakses 21 Maret 2015)

Smashblast, Raudoh. 2013. Tentang Mesin Ketik, (online), http://raudoh019.blogspot.com/2013/02/pengertian-mesin-tik.html, diakses 22 Maret 2015) 

Lestari, Erni. 2013. Mesin Spirit Duplicator (Mesin Stensil Spiritus, (online), http://erniilestarii.blogspot.com/2013/10/mesin-spirit-duplicator-mesin-stensil.html, diakes 23 Maret 2015)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar